Bab 76 Bryan, Kali ini Kamu Mempertaruhkan Nyawa

Sementara itu, di Dinas Pemadam Kebakaran Nandar. Bau disinfektan yang menyengat memenuhi ruang medis. Bryan dengan tubuh bagian atas yang kuat dan telanjang membelakangi dokter dan membiarkannya mengoleskan salep pada luka bakar yang mengerikan di punggung. Kini otot-otot yang halus dan kencang terlihat sangat tegang dan butiran keringat menetes di rahang yang lancip. "Bryan, kali ini kamu mempertaruhkan nyawa." Dokter tua itu mendesah sambil membalut luka itu dengan kain kasa dengan hati-hati. "Ini luka bakar tingkat dua dan cukup besar. Kalau terlambat keluar sedetik saja, seluruh punggungmu pasti akan butuh cangkok kulit." "Jangan kena air atau olahraga berat selama beberapa hari ke depan. Ambil cuti saja!" Bryan tetap diam. Setelah dokter membalut lukanya, dia mengambil kaus hitam di samping dengan wajah datar, menahan rasa panas di punggung dan perlahan mengenakannya. Begitu dia membuka pintu, beberapa petugas pemadam kebakaran yang menunggu di luar langsung mengelilinginya denga