Bab 182

Malam hari. Vila Keluarga Santosa tampak terang benderang. Mobil Bernard melaju kencang seperti hewan buas yang marah. Dengan suara raungan mesin yang menggetarkan, mobil itu menerobos masuk ke halaman. Satu rem mendadak membuat ban berdecit panjang sebelum berhenti tepat di depan pintu vila. Dia turun dengan kasar dan hampir menendang pintu mobil terbuka. Tubuhnya memancarkan amarah yang membuat siapa pun takut, dan langkahnya lurus menuju ke dalam. "Sania berdiri di tengah ruang tamu, seolah sudah menduga dia akan datang, kali ini dia tidak bersembunyi " Dia mengikuti Bernard hingga keluar ke taman. Angin malam berhembus, membuat rambutnya berantakan sekaligus membawa hawa dingin menusuk. Bernard menatapnya dengan tatapan tajam. Posturnya yang menjulang membuat tekanan kuat terasa mengurungnya. Mata Bernard memerah penuh urat, dan suaranya serak seperti dipaksa keluar. "Sania, data C Junior milik Riko sama persis dengan Grup Ferdian. Itu kamu yang memberikannya padanya, 'kan?" Sania