Bab 200

Zachary tampak murung dan memiliki ekspresi dingin saat dia berjalan ke arahku. Ada juga seorang pria dengan payung yang berjalan di belakangnya. Dia berjalan ke sisiku dan memandang dingin ke orang-orang yang menahanku. Dalam sedetik, mereka semua melepaskanku, tampak ketakutan. Zachary kemudian menyentuh wajahku lembut dengan dua jari. Terlepas dari kenyataan bahwa itu adalah sikap yang lembut, aku bisa merasakan kemarahan dalam dirinya. Dia perlahan menutup matanya dan memerintahkan dengan nada dingin, "Aku ingin kamu menampar dirimu sendiri seperti kamu menamparnya." Tidak ada tanda ambiguitas dalam nada bicaranya. "Zac, apa maksudmu?" Wanita itu tercengang. Aku dengan lembut menarik lengan baju Zachary, mengisyaratkan dia untuk tidak melawan keluarganya karena aku. Dia tidak memperhatikan gerakan kecilku. Sebaliknya, dia tiba-tiba menatap wanita itu, membuat wanita itu begitu ketakutan sehingga dia harus mundur selangkah. Tubuh wanita itu berguncang saat memperingatkan Zachary den