Bab 99 Cukup Sampai di Sini
Melihat Calvin masuk, tanpa menunggunya bicara.
Renata tak melihatnya, hanya mengangkat dagu sedikit. "Potong."
Pandangan Calvin beralih dari pisau tajam itu ke wajah tanpa ekspresi Renata, lalu mengernyitkan dahi. "Ha?"
Kelopak mata Renata sedikit terangkat sembari tersenyum tipis. "Ingatan Pak Calvin cukup buruk juga ternyata."
Matanya melirik ke arah jari manis yang kembali mengenakan cincin nikah. "Seingatku, aku pernah bilang padamu. Kalau suatu hari nanti kamu melepas cincin itu, aku akan memotong tanganmu."
"Pisau sudah siap."
Dia menyeringai. "Pak Calvin mau memotong yang sebelah mana?"
Sorot matanya begitu serius, tak terlihat seperti bercanda.
Calvin berjalan ke hadapannya, berlutut, lalu mengulurkan tangan kiri dan meletakkannya di atas meja teh.
Pria itu mengangkat alis sembari tersenyum. "Kamu yang pilih."
Sorot matanya terlihat mengejek. Di mata Renata, dia tampak seperti main-main, sama halnya dengan hubungan ini dan cicin nikah itu.
Renata mengambil pisau mengilap itu s

링크를 복사하려면 클릭하세요
더 많은 재미있는 컨텐츠를 보려면 웹픽을 다운받으세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.