Bab 375

Zane meraih tangannya lalu mengusap pipinya ke telapak tangannya. "Alangkah baiknya kalau kamu benar-benar bisa memaafkanku." Giany mengerutkan kening dan membantunya berdiri. "Zane, kamu demam tinggi, aku akan membawamu ke rumah sakit." Sebelumnya sudah mengatakan begitu banyak omong kosong. Bagaimana kalau sekarang Zane demam hingga membuat otaknya menjadi idiot? Zane bersandar ke pelukannya. "Aku nggak mau pergi ke rumah sakit. Giany, sudah aku katakan ketiga puluh tiga kali." "Apa?" Tiga puluh tiga kali? Giany menjadi semakin gelisah, mengangkat tangannya untuk menguji dahinya, takut kalau-kalau Zane sudah gila karena demam. Tiba-tiba Zane menggenggam tangannya dengan erat, lalu menempelkannya di pipinya. "Sudah berapa kali kamu mencoba membunuhku?" Hati Giany terguncang, tiba-tiba tertawa, "Kamu benar-benar demam, tidurlah dulu. Kalau kamu masih demam saat bangun, kamu harus pergi ke rumah sakit." Saat itu, bukan lagi kuasanya untuk melarang dirinya melihat wajahnya. Zane terdiam