Bab 193

Air yang entah air apa itu, langsung disiramkan ke tubuh Yavin. Kejadiannya begitu mendadak. Yavin sama sekali tidak menyangka akan disiram. Dia sampai tidak sempat menghindar. Baju bagian depannya basah kuyup, tubuhnya juga jadi bau aneh. Raut wajahnya sontak berubah suram. Dia mendengus sambil memijat pelipisnya yang pening bukan kepalang. Sorot matanya terlihat begitu tajam. "Ini pertanda sial, tapi untung kamu bertemu denganku, kalau nggak, temanmu ini sudah tamat!" Pria paruh baya itu berseru keras. Dia menatap Aldo sambil merapalkan mantra. Jarinya membentuk gerakan tertentu, lalu mengambil abu dupa dan melemparkannya ke Yavin. Yavin kali ini bisa menghindar meski tidak sepenuhnya. Abu dupa itu menyebar ke udara. Dia melangkah mendekati pria paruh baya yang sepertinya dukun. Pria paruh baya itu berhenti dan menghindar. "Hentikan dia, roh jahat dalam dirinya mau mengganas!" Ferel dan Aldo hendak menghentikan Yavin. Tapi Yavin malah memancarkan aura dingin seolah tidak bisa dihenti