Bab 977

Mendengar itu, mata hitam Faris langsung berbinar. Tentara laki-laki mana yang tidak suka membawa senjata di tangannya. Apalagi, itu juga membuatnya merasa aman. Salah satu anggota staf mengatakan dia masih kecil. Dia hanya diperbolehkan berada di bawah tanah. Dia tidak diizinkan melakukan serangan kecuali dalam keadaan darurat. Sekarang dia punya senjata, apalagi yang paling canggih! Faris berkata dengan penuh semangat, "Ini adalah senjata dengan bidikan paling akurat dari pihak musuh. Katanya bisa meredam suara di malam hari. Terus ada sinar infra merah, aku juga nggak mengerti. Sen, senjata inilah yang melukai kepala staf kami!" Berbicara sampai di sini, suasana hatinya jelas terlihat menurun. "Untungnya, kepala staf menghindar. Dia hanya terkena luka di bagian lengan. Teman, dari mana kamu mendapatkan pistol ini?" "Aku baru saja memungutnya dari luar. Aku rasa orang-orang di sini mungkin membutuhkannya." Elisa sendiri adalah anggota tim khusus dan telah menjalankan misi perbatasan.