Bab 102
Tanpa berpikir panjang, nalurinya untuk bertahan hidup membuat Merry menghubungi nomor Shayne.
Entah karena sedang terperangkap dalam bahaya atau tidak, indra Merry justru menjadi tajam saat ini.
Merry mendengar nada dering yang familier datang dari pria itu.
Telapak tangan Merry dipenuhi keringat dingin, sangat tidak nyaman karena terasa basah dan lengket.
Merry menatap lurus ke arah Shayne pergi. Tak tertahankan, dia menggenggam ponselnya erat-erat.
Langkah Shayne berhenti seketika.
Meskipun sudah lama putus asa terhadap Shayne, pada momen kritis antara hidup dan mati ini, jantung Merry tetap berdebar kencang secara tak terkendali.
Shayne mengeluarkan ponselnya dan mendapati panggilan itu dari Merry. Ketika Shayne hendak menjawab panggilan, Sofie tiba-tiba menangis.
"Shayne, kepalaku sakit sekali .... Apa aku akan mati?"
Mata Shayne berkedip-kedip. Dia ragu sejenak, lalu menolak panggilan telepon.
"Aku antar kamu ke rumah sakit sekarang juga."
Shayne mengabaikan segalanya dan menggen

링크를 복사하려면 클릭하세요
더 많은 재미있는 컨텐츠를 보려면 웹픽을 다운받으세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.