Webfic
더 많은 컨텐츠를 읽으려면 웹픽 앱을 여세요.

Bab 3

Fabian menoleh ke belakang dan melihat bahwa Mirna, yang semalaman tidak pulang, sudah kembali bersama Felix. Namun, kali ini Fabian tidak merasa sedih seperti biasanya. Dia asal menjawab, "Aku melihat seekor burung terbang menjauh dari jendela, pergi." Mendengarnya, Mirna diam-diam menghela napas lega. "Benar juga, semua keluargamu ada di sini, kamu bisa pergi ke mana lagi?" Fabian merasa ucapan itu sangat menyindir. "Keluarga" di dunia ini memang semuanya ada di sini, tetapi tidak satu pun yang benar-benar mencintainya. Untungnya, dia akan segera kembali ke sisi keluarganya yang sesungguhnya. Mirna menyuruh pelayan menyiapkan koper. Memperhatikan ekspresi Fabian yang tetap datar, dia merasa ada sesuatu yang aneh. Wanita itu tidak bisa menahan diri untuk menjelaskan, "Kak Felix baru saja mendapat peran utama pria, jadi dia perlu menjaga eksposur. Makanya aku menemaninya keliling beberapa tempat wisata populer belakangan ini." Felix merangkul lengannya sambil tersenyum. "Bu Mirna sangat peduli dengan karyawannya, benar-benar bos yang baik." Mirna dengan lembut menepuk dada Felix. "Tentu saja." Saat itu, Felix batuk ringan. Mirna langsung bertanya dengan cemas, "Tenggorokanmu nggak enak? Atau haus?" Dia menghentikan pelayan yang hendak menuangkan air. "Biar aku saja. Kalian nggak tahu apa minuman favorit Kak Felix." Padahal biasanya Mirna yang dilayani orang lain, kini dia sibuk di dapur menyalakan api, merebus air, menambahkan bahan seperti temulawak dan daun sirih merah. Setelah selesai, dia bahkan membiarkan minuman itu agak dingin sebelum memberikannya ke Felix. Gerakannya luwes dan alami, terlihat sudah terbiasa. Namun, Fabian tidak pernah menerima perhatian seperti itu. Baik dalam hidup maupun kariernya, Mirna tidak pernah memperlakukannya seperti ini. Perusahaan Hiburan Jiwanto adalah salah satu anak perusahaan milik Mirna, dan saat dulu hanya ada Fabian sebagai artisnya, dia jarang turun tangan langsung. Semua diserahkan ke tim. Menurut wanita itu, urusan profesional sebaiknya diserahkan pada yang profesional. Setelah Felix bergabung, dia justru ikut campur dalam segala hal. Seorang presdir yang terhormat, sikapnya bahkan lebih berdedikasi daripada seorang sekretaris. "Minuman ini enak banget," kata Felix sambil tersenyum, mengelus perutnya. Mirna langsung paham. "Lapar ya? Aku akan buatkan telur rebus setengah matang favoritmu." Melihat dia berjalan dengan sepatu hak tinggi meninggalkan ruangan, Fabian termenung sesaat. Terpikir olehnya bahwa setelah menikah dulu, Fabian juga pernah mengusulkan untuk memasak bersama. Dia merasa kegiatan itu akan menciptakan suasana hangat dan bisa mempererat hubungan. Namun, Mirna langsung menolak tanpa berpikir. Wanita itu bilang benci asap dapur, dan karena dia adalah seorang presdir, bagaimana mungkin dia harus masak? Namun sekarang, dia justru melakukannya dengan senang hati. Ternyata bukan karena dia tidak mau memasak, hanya saja dia tidak mau melakukannya untuk Fabian. Mungkin, inilah bedanya antara cinta dan tidak cinta. "Fabian, kamu iri sama aku, ya?" Saat Mirna tidak ada, Felix menanggalkan semua kepura-puraannya, dan tatapan pemuda itu penuh dengan niat jahat. "Tapi meskipun kamu iri, itu percuma. Karena kamu cuma pengganti, kamu nggak akan pernah mendapatkan cinta dari Mirna. Jadi, aku nggak mengerti, sampai kapan kamu mau terus duduk di posisi itu?" "Mirna bilang kemampuanmu di ranjang bahkan nggak sebanding seperseribu dariku. Katanya kamu membosankan dan kaku. Hanya saat bersamaku, dia baru bisa benar-benar merasa puas secara fisik dan batin." Felix jelas sedang menantangnya. Namun, di hati Fabian, tidak ada lagi rasa cemburu. Dia bahkan tersenyum, ekspresinya tetap dingin. "Kalau dia benar-benar ingin bersamamu, suruh saja dia ajukan cerai." Bahkan surat perjanjian cerai pun sudah disiapkan Fabian. Dia pasti akan bekerja sama. Namun, di mata Felix, muncul seberkas rasa bersalah dan ekspresinya agak tak enak dilihat. Lalu, Felix tertawa dingin. "Tentu dia akan cerai! Tapi, kamu sudah menduduki posisiku terlalu lama. Hari ini, aku akan menagih bunganya!"

© Webfic, 판권 소유

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.