Bab 156
"Shani, aku beneran demam. Badanku rasanya panas banget, coba kamu cek," kata Davin dengan serius. Dia selalu saja mengucapkan kata-kata yang membuat orang lain yang mendengarnya merasa malu setengah mati.
Kukira dia memintaku meraba dahinya.
" ... " Namun, Davin memelukku dari belakang sehingga tanganku tidak bisa bergerak.
"Vincent, kuperingatkan, ya ... " geramku sambil menggertakkan gigi.
Davin menyembunyikan kepalanya di balik bahuku dengan sedih. Kali ini dia benar-benar hanya memelukku dengan patuh.
Setelah itu, aku mematikan lampu. Kukira habis ini aku bisa tidur dengan nyenyak, ternyata Davin malah menggosok-gosokkan tubuhnya ke tubuhku.
Aku yang tidak tahan lagi pun langsung menoleh dan menamparnya.
Bunyinya terdengar sangat kencang.
Dengan bantuan cahaya lampu yang remang-remang, aku bisa melihat matanya yang menyiratkan kepolosan itu tampak berkaca-kaca dan sangat sedih.
Jantungku rasanya seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik. Aku jadi menyesal sekali sudah men

링크를 복사하려면 클릭하세요
더 많은 재미있는 컨텐츠를 보려면 웹픽을 다운받으세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.