Bab 641
Sigit meletakkan ponselnya lalu mengelus kepala Siska. Dia menggenggam tangan wanita itu dan berkata, "Cucu kesayanganku, ayo kita pulang bersama."
Cucu perempuan yang patuh itu pun berjalan mengikutinya.
Sementara yang lain juga berjalan di belakang mereka. Mereka diam-diam kagum pada Sigit dan membatin, "Pak Sigit memang jago improvisasi ... "
Rumah Pak Steve.
Lampu-lampu menyala terang.
Sudah ada empat orang duduk di tengah ruangan. Sementara pemilik rumah masih sibuk menjaga kentang di tangga.
Xander meletakkan ponselnya.
Shania tampak cemas, dia serius saat berkata, "Sekarang muncul plot baru lagi. Tadi dia masih bisa mengenali orang, tapi sekarang sudah nggak lagi."
Xander mengernyit. "Memangnya sebelumnya ceritanya seperti apa?"
Jeffry juga terlihat penasaran.
Shania menggigit bibir, tampak ragu.
"Itu nggak penting!"
"Nggak penting bagaimana!" Seseorang membantah, tapi bukan Xander, melainkan Teddy yang sedang dalam pengawasan Jeffry. Teddy menatap Shania dengan tatapan tidak te

링크를 복사하려면 클릭하세요
더 많은 재미있는 컨텐츠를 보려면 웹픽을 다운받으세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.