Bab 111

Tiba-tiba, terdengarlah dua langkah kaki yang familier di depan pintu kamar Rafael. Tatapan Rafael refleks melirik ke arah pintunya. Beberapa detik kemudian, suara Yevani pun terdengar di depan pintu kamar Dreya. "Javi, sudah sampai di depan pintu. Ayo bangun dulu ... " Rasanya jantung Dreya mendadak tersangkut di tenggorokannya. Masa Yevani sudah mengembalikan Javi? Apa dia tidak berani bertindak sembarangan karena ada Yovano di sana? "Apa aku perlu membantumu?" Suara Rafael samar-samar membuyarkan lamunan Dreya. Dreya pun tersadar. Saat kembali menoleh menatap Rafael di sampingnya, Dreya melihat seberkas sorot gila yang belum pernah dia lihat terpancar dari jauh kedalaman pandangan Rafael yang dingin. "Apa?" tanya Dreya agak bingung. "Aku benar-benar nggak tahan melihat kalian yang terus menunda bercerai begini." Tangan Rafael yang semula berada di leher Dreya pun naik ke wajah Dreya. "Bagaimana kalau kubantu sedikit?" Rasanya jantung Dreya seperti berhenti berdetak selama sepersekia