Bab 274

Dulu, kata "istriku" pernah membuatnya bahagia, penuh harapan ... Namun, sejak hari ketika Javi dan Yovano mengirimnya ke penjara, kata itu telah menjadi belenggu yang menyakitkan. Sebuah identitas yang ingin dia lepaskan setiap saat. "Jangan nggak tahu diri." Suara Javi terdengar rendah dan dingin. "Sebagai orang yang pernah masuk penjara, aku masih mau bawa kamu ke acara seperti ini, kamu seharusnya berterima kasih. Jangan bikin malu aku!" Tenaga Dreya tidak sebanding dengan Javi. Pada akhirnya, dia tetap digandeng masuk ke dalam ruangan ... Hanya saja, adegan itu sudah lebih dulu tertangkap oleh sepasang mata yang gelap. Mobil Rafael baru saja berhenti di depan karpet merah. Meskipun kaca mobil menahan cahaya, dia tetap bisa melihat Javi menggandeng Dreya masuk ke tempat acara. "Pak Rafael, itu tadi Nona Dreya dan Javi, ya?" "Ya." Suara Rafael terdengar dalam, sorot matanya gelap dan dingin. Kevin langsung bungkam saat menoleh dan melihat ekspresi itu. Begitu Rafael turun dari mobil