Bab 299

Langkah Dreya terpaksa terhenti. Dia menoleh dan bertemu tatapan Adrian, mata itu dipenuhi kekhawatiran yang dalam. "Baik, aku mengerti." Mendengar jawabannya, Adrian baru melepaskan genggaman tangannya dengan lembut. Malamnya, begitu sampai di rumah, Adrian yang turun ke dapur dan memasak untuk mereka. Semua masakannya adalah makanan kesukaan Dreya. Dulu, setiap kali Dreya merasa sedih, Adrian selalu berusaha membuatnya tersenyum. Kadang dengan makanan, kadang dengan mengajaknya keluar. Bukankah Adrian terlalu baik padanya? Dulu Dreya tidak pernah menyadarinya, tetapi sekarang, perasaan itu terasa semakin jelas. ... Klub Begonia. Begitu mendengar dari manajer bahwa Rafael datang, Leonardo langsung bergegas ke ruang VIP. Begitu membuka pintu, dia langsung disambut oleh asap rokok yang pekat dan menyengat, membuatnya batuk-batuk. "Rafa, sudah isap berapa banyak kamu? Ruangan ini penuh asap! Orang bisa salah sangka kamu sedang meramu pil keabadian di klubku!" Rafael menepuk abu rokok, la