Bab 40

"Dokter, tolong segera periksa kakekku." "Baik." Mendengar itu, Rafael pun menghentikan langkahnya. Suasana di dalam ruangan mendadak tegang. Meskipun demikian, Dreya hanya sibuk merapikan perlengkapannya dengan tenang. Dokter segera mengeluarkan alat pemeriksa, mendengarkan napas Kakek Arian, lalu menatap Dreya dengan ekspresi terkejut. "Benar-benar membaik. Kemampuan medis Nyonya sungguh luar biasa ... " Mendengar itu, Dreya hanya tersenyum kecil sambil mengangguk sopan ke arah Kakek Arian dan dokter. "Dokter, kamu yakin kakekku nggak kenapa-napa?" Sorot mata Javi penuh keterkejutan. Selama ini, dia menganggap kemampuan medis Dreya hanya sebatas amatir. Kondisi sang kakek saat ini bahkan membuat para ahli pengobatan tradisional di rumah sakit ini tidak berani melakukan akupunktur. Dia tidak menyangka justru Dreya berhasil menanganinya dengan begitu mudah. Sejak kapan dia sehebat ini? "Tolong periksa yang teliti, Dok. Kalau nanti Nona Dreya sudah pergi dan terjadi sesuatu, siapa yang