Bab 53

"Aku nggak mabuk!" Dreya menekan sisi kursi dengan tangannya dan bangkit dengan cepat. Rafael melihatnya berjalan terhuyung-huyung ke arahnya, keningnya langsung berkerut. "Jalanmu saja sudah seperti itu, masih bilang nggak mabuk?" Bibir tipisnya terangkat sedikit, nada bicaranya santai, "Keras kepala." "Pak Rafael!" Dreya tiba-tiba mengangkat telunjuk kanannya, menunjuk ke arah Rafael. "Kamu mundur sedikit." "Kamu mau ngapain? Jangan bilang kamu mau manjat ke sini lagi?" "Aku ... aku cuma mau buktikan ... kalau aku benar-benar nggak mabuk ... " Dreya bicara dengan tidak beraturan. Rafael belum sempat menghentikannya, tangannya sudah menyentuh pagar kaca balkon. "Kamu bukan cuma mabuk, kamu mabuk berat." Rafael refleks mengulurkan tangan, berusaha menghentikannya. Namun, sebelum tangannya menyentuh pergelangan tangan Dreya, dia sudah ditepis. Detik berikutnya, Dreya mengangkat kakinya dan langsung melangkah melewati pagar kaca. Melihat adegan itu, Rafael tidak tahu harus tertawa atau k