Bab 503

Suara dingin Hadi terdengar di dalam ruangan. Hati semua orang bergetar karenanya. Tak disangka, Hadi benar-benar akan menyinggung perasaan Saiful secara terbuka demi bocah ini. Ekspresi wajah Saiful pun sangat suram saat ini. Dia menatap Hadi dan berkata dengan penuh penekanan, "Hadi, apa kamu benar-benar ingin berkonflik langsung dengan keluarga Frenko demi bocah itu? Apa kamu sudah mempertimbangkan konsekuensinya?" "Konsekuensi? Bagiku, keluarga Frenko seperti katak dalam tempurung, nggak lebih dari itu!" Hadi tersenyum menyeringai. Nada bicaranya terdengar sangat tajam. Sudut mulut Saiful berkedut dengan kuat. "Huh." Tak lama berselang, dia mengembuskan napas dalam-dalam dari mulutnya. Kemudian, sorot matanya itu akhirnya menjadi sangat suram. "Bagus. Ungkapan yang bagus sekali! Seperti katak dalam tempurung, ya!" "Sepertinya keluarga Frenko sudah terlalu lama bersikap rendah hati selama ini, makanya orang-orang merasa bisa menginjak-injak kami!" "Yang satu adalah anak yang diusir