Bab 658

"Apa kamu yang membawa Dita?" Arman langsung ke intinya dan berkata dengan datar. "Dita?" Wajah Chandra agak berubah. Detik berikutnya, tiba-tiba menjadi gelap dan suram. "Siapa yang mengirimmu ke sini? Katakan, aku bisa memberimu kesempatan hidup." "Kamu? Memberiku kesempatan hidup?" Tatapan mata Arman tampak dingin. "Sepertinya kamu masih belum memahami situasinya." "Sekarang aku yang sedang bertanya padamu." "Jawab aku, Dita ada di mana." "Hehe, kamu adalah orang pertama selama bertahun-tahun yang berani berbicara seperti itu kepadaku." Chandra mencibir, matanya penuh ejekan. "Aku menghargai kepercayaan dirimu. Tapi, jangan kira kamu bisa mengalahkan seorang Perkasa dengan sebatang jarum perak, 'kan?" "Kalau begitu, coba saja!" Nada suara Arman tiba-tiba menjadi dingin. Saat memikirkan apa yang dialami Dita dalam video. Kemarahan Arman melonjak tak terkendali. Dia menusukkan jarum perak di tangannya ke arah leher Chandra dengan kejam. "Cari mati!" Chandra menatap dengan tatapan ding