Bab 763

Jantung Sofia berdegap kencang. "Terima kasih, Arman." Dia menatap Arman. Matanya penuh dengan cahaya lembut. "Terima kasih untuk apa, gadis bodoh? Justru akulah yang seharusnya berterima kasih kepadamu." Arman menatap Sofia dengan lembut. Lima belas tahun yang lalu, jika tidak ada seorang gadis yang mengulurkan tangan kepada bocah laki-laki yang tengah sekarat itu ... Mungkin, Arman tidak akan ada sekarang. "Tentu saja aku harus berterima kasih padamu." Sofia mengerucutkan bibirnya. Matanya yang indah tampak berkejap-kejap lembut. "Terima kasih karena sudah memberitahukan hal ini kepadaku." Arman sudah memberitahukan hal ini kepada dirinya. Hal ini membuat Sofia merasa jika dia masih menjadi orang yang berguna. Pada saat yang bersamaan, hal tersebut juga membuat Sofia memahami posisi dirinya di hati Arman. "Dasar gadis bodoh!" Senyum Arman menjadi makin hangat. Dia tahu apa yang dipikirkan Sofia. Arman mengulurkan tangannya dan membelai kepala Sofia dengan penuh kasih. "Sudahlah, jang