Bab 245

Bangunan megah milik perusahaan lahan yasan terkemuka itu menjulang tinggi. Nadira melaporkan namanya di meja resepsionis. Sada turun sendiri. Dia tersenyum dan langsung menuntun Nadira ke atas. Di lantai 50, di kantor CEO yang megah, di bawah jendela kaca besar yang menjulang dari lantai sampai langit-langit, berdiri seorang pria dengan sosoknya yang agung dan tegas. Dengan setelan jas hitam, dia terlihat makin serius. Ketika berdiri di antara bilik kerja, bukan pekerjaannya yang memberikan daya tarik pada pria ini, melainkan cahayanya yang memperindah gedung ini. Nadira begitu tergetar oleh aura yang dimiliki pria itu. Ini pertama kalinya dia benar-benar melihat pria itu sedang bekerja. Pria itu memancarkan aura seorang CEO di sekujur tubuhnya. Aura seorang atasan yang terpancar dari tulang-tulangnya bahkan membuat Nadira ragu apakah dia benar-benar hanya bos dari sebuah perusahaan bernama Sinar Harmoni saja? Saat Nadira menatap dirinya, Beni juga melirik wajah mungil Nadira. Matanya