Bab 14

Tangan Mervis yang menggenggam buku harian itu bergetar hebat, buku-buku jarinya memutih karena terlalu kuat mencengkeram. Tulisan-tulisan polos tetapi tulus itu seperti besi panas yang membakar hatinya satu per satu. Perhiasan dan pakaian mewah yang pernah dirinya berikan tampaknya tak pernah dianggap istimewa oleh wanita itu, tetapi benda-benda kecil yang tak berarti, bahkan bisa dibilang sampah, justru disimpannya dengan penuh hati-hati dan rasa sayang. Wanita itu menganggap pemberian kecilnya sebagai harta berharga, menganggap kasih sayang palsunya sebagai cinta sejati, bahkan ... bahkan pernah berpikir untuk meninggalkan satu-satunya kesempatan pulang ke rumah, hanya karena di dunia asing ini ada diri Mervis! Lalu, bagaimana dengan Mervis? Bagaimana dirinya membalas ketulusan yang begitu murni dan tanpa pamrih itu? Pria itu menjadikan Viandina obat penyembuh penyakit, mainan yang bisa dibuang kapan saja, melukai dan mempermalukannya berkali-kali demi "cinta pertama" yang palsu. Ba