Harus Tenang
Fauzi berdiri untuk menopang Ariyani. "Kamu duduk dulu, aku selalu ingin mengatakan masalah ini kepada kamu, tetapi takut kamu tidak dapat menerimanya. Hari ini karena kamu telah mendengarkannya, maka aku tidak perlu bersembunyi lagi, aku curiga bahwa kematian Ibumu disebabkan oleh Susanti."
Fauzi mengulangi perkataannya tadi. Wajah Ariyani memucat, tubuhnya gemetar tanpa henti, dia butuh sebuah pegangan, tapi tidak ada yang bisa dipegang, jadi dia menggenggam bantal sofa erat erat, karena terlalu kuat memegangnya, ujung jarinya menjadi putih. Melihat penampilannya ini, Serafina takut. "Ariyani, Ariyani, apa kamu baik-baik saja?"
Ariyani tidak berbicara. Dia masih berada di sekolah ketika Ibunya meninggal. Setelah mendengar kabar buruk itu, dia bergegas ke rumah sakit namun hanya bisa melihat tubuh Ibunya yang sudah dingin, dia ingat bagaimana penampilan Ibunya pada waktu itu, berlumuran darah dan wajah pucat.
Ibu menghabiskan dua hari di kamar mayat rumah sakit, kemudian sopir yang me

링크를 복사하려면 클릭하세요
더 많은 재미있는 컨텐츠를 보려면 웹픽을 다운받으세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.
카메라로 스캔하거나 링크를 복사하여 모바일 브라우저에서 여세요.