Bab 448

Kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya Riris termasuk dalam kriteria ini. Aku merasa tidak nyaman setelah memikirkannya. Aku menarik kerah bajuku, menghilangkan rasa jengkel di hatiku dan turun ke bawah. Di ruang tamu, Carson sedang bersandar di sofa sambil membaca buku. Begitu aku turun, Carson melihat ke arah aku. Kami saling berpandangan secara tak terduga. Saat melihatku, ekspresi terkejut muncul di matanya. Namun segera, tatapan matanya kembali menjadi dingin. Seolah-olah perasaan 'keterkejutan' tadi hanyalah cara untuk menghibur diriku. Carson menatapku dan kemudian membuang muka dengan tenang. Carson meletakkan bukunya, berdiri lalu berjalan keluar. Aku segera mengikutinya. Sopir sedang mengemudikan mobil di depan. Carson dan aku duduk di belakang. Carson menatap lurus ke depan, ekspresinya terlihat sangat dingin. Aku cemberut, diam-diam bergerak ke samping sambil melihat ke luar jendela. Jendelanya tidak terbuka dan di dalam mobil sangat panas. Tepat saat aku hendak tertidur, sua