Bab 34 Bermain Piano

Dua puluh menit kemudian, mobil Tristan berhenti di depan rumah Yuni. Sebuah rumah vila berdiri megah dengan desain yang memadukan unsur Barat dan Timur, tampak sederhana tapi penuh makna. Chyntia turun dari mobil, tanpa sadar menggenggam tas di tangannya dengan sangat kencang. Dia masih tidak bisa menghilangkan rasa gugupnya. Tristan mengambil hadiah dari bagasi. Melihat Chyntia berdiri terpaku dengan tubuh kaku, matanya berbinar sejenak dan dia bergerak mendekati gadis itu. "Takut?" Chyntia menggigit bibirnya sambil menggelengkan kepala. "Nggak, ayo kita pergi." Begitu mereka melangkah ke dalam halaman vila, Chyntia mendengar suara piano yang merdu. Suara itu seperti angin sepoi-sepoi yang menyentuh setiap sudut tubuhnya, juga seperti hujan lembut yang membasahi kulit. Hidup penuh dengan hubungan manusia, ambisi, dan perselisihan duniawi yang lambat laun menghilang seperti ombak yang surut. Di antara langit dan bumi yang luas tanpa batas, hanya ada suara piano yang terus mengalun, me