Bab 43

Zicho mengambil kantong dari gagang pintu, lalu menutup pintu. Jason ingin mengejar, tetapi sudah terlambat. Dia memperhatikan logo merek pada kantong belanja itu. "Aku lupa kasih kamu, kamu beli daring ya?" Zicho tidak menggubrisnya. Dia berjalan ke bar, mengambil gunting, dan membuka kemasan, menampakkan wujud gelas di dalamnya. Kaca yang dipotong dengan teknik pemotongan berlian, saat terkena cahaya, memantulkan kilau terang yang memesona, seperti sebuah bintang. Gelas ini juga punya nama, yaitu Bintang Utara. Tidak terlalu istimewa, tetapi memang indah. Jason sudah terbiasa dengan diamnya Zicho. Untungnya, dia sendiri banyak bicara dan mulai berspekulasi. "Jangan-jangan ini dari Yasmin. Tadi kamu buru-buru tutup pintu, mencurigakan banget." Zicho berbalik, meletakkan Bintang Utara di rak pajangan. Satu dinding penuh ini, termasuk koleksi pilihannya sendiri, sudah mengisi tiga posisi. Zicho mengambil ponselnya. Tidak lama kemudian, ponsel Jason bergetar, dia melihatnya. "Langsung tr