Bab 239

Setelah sarapan, aku mengantar Wulan ke sekolah. Melihat dia berlari dengan gembira ke arah Prita, barulah aku merasa tenang. Selanjutnya, aku kembali ke perusahaan bersama Jimmy, dan baru saja aku duduk, sudah ada telepon dari Helen. "Turun sebentar." Aku bingung. "Ha?" Dengan nada tidak sabar, Helen berusaha menjelaskan, "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu." Dia adalah nenek Wulan, ibu Jimmy ... Aku berpikir mungkin ada hal yang ingin dia sampaikan terkait keduanya, jadi aku tidak menolak. "Baik." Tempat pertemuan mereka tidak jauh dari Grup Hutomo. Di sebuah kedai teh. Helen memesan satu teko teh, menuangkan segelas untuk dirinya sendiri, lalu ketika melihat aku datang, dengan sopan menuangkan segelas untukku juga. Dia langsung masuk ke inti pembicaraan. "Kamu tahu kenapa anakku sampai sekarang belum menikah?" Aku menggeleng. Helen tampak sangat puas dengan jawabanku. "Saat masih sekolah, dia pernah diam-diam menyukai seorang teman wanitanya ... " Aku jadi heran, bukankah