Bab 150
"Bagaimana bisa begitu? Kenapa kamu yang harus pergi?"
"Sudah seharusnya Devan menyelamatkan kakakmu!"
"Kalau bocah kurang ajar itu berani menolak, aku nggak akan melepaskannya!"
Fredi berkata dengan penuh kemarahan.
Dia masih belum bisa melepaskan Devan.
Setiap kali mengingat tingkah arogan Devan, amarahnya langsung membara.
"Benar, kita ini satu keluarga. Hubungan darah kita nggak akan pernah terhapuskan!"
"Kamu nggak boleh pergi. Biarkan aku yang berbicara lagi dengan Devan!"
"Bagaimanapun juga, aku adalah ibunya. Dia pasti akan mendengarkanku!"
Sonia menghela napas panjang, menguatkan tekadnya, lalu berbalik hendak pergi.
Dia yakin bahwa dirinya adalah orang yang paling mungkin mengubah pikiran Devan.
"Baiklah, kalau begitu kalian pergi untuk mencobanya dulu!"
"Desi, Karin, kalian berdua ikut dengan Ibu kalian!"
Fredi memberi perintah.
"Baik!"
Desi dan Karin segera mengangguk, lalu bergegas pergi.
Ketiganya langsung menuju tempat tinggal Devan.
"Apakah dia ... benar-benar akan setu

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ