Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 104

Lisa merasa kepalanya bergetar hebat, pikirannya mendadak kosong. Dia teringat, saat Aditya kabur dari penjara, memang dia yang menampungnya. Dia menoleh ke Windy dengan tatapan penuh keterkejutan. "Kamu?" Ya, Windy-lah yang menyuruh Bu Intan melepaskan Aditya. Dia sudah memperhitungkan semuanya, termasuk kemungkinan Aditya akan kabur ke rumah keluarga Chandra. Namun, Windy hanya menatapnya dengan wajah polos, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Aku nggak mengerti apa yang kamu bicarakan, Ibu. Kamu nggak perlu menjelaskan apa pun padaku, lebih baik kamu jelaskan semuanya kepada pihak berwajib." Lisa menggertakkan giginya. "Kamu!" Sementara itu, Aditya yang sedang dibawa pergi mulai menjerit putus asa, "Aku nggak mau masuk penjara! Bu Lisa, tolong aku! Selamatkan aku, cepat!" Serentak, semua orang menoleh ke arah Lisa. Bisik-bisik mulai terdengar. Citra "ibu teladan" yang selama ini dia bangun berada di ambang kehancuran. Wajah Lisa seketika berubah drastis. "Diam! Seseorang tolong buat

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.