Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 105

Jevin masih berpihak pada Debby, membuatnya sedikit lega. Konferensi pers akhirnya berakhir. Hendry kembali ke dalam mobil Rolls-Royce bisnisnya. Suaranya yang rendah dan magnetis terdengar saat dia memberi perintah kepada Bu Intan yang duduk di depan, "Beri tahu media, aku nggak ingin ada satu pun berita tentang Windy yang tersebar." Bu Intan segera mengangguk dan membalas, "Jangan khawatir, Pak Hendry. Beberapa jurnalis wanita tadi sudah lebih dulu menghapus foto dan video Bu Windy di tempat. Mereka nggak akan melaporkan apa pun tentangnya." Hendry menyeringai tipis dan berkata, "Dia memang pandai mempengaruhi hati orang lain." Bu Intan tersenyum tulus. "Bu Windy memang sangat berani," pujinya. Hendry mengangkat alis. "Ya, dia memang sangat berani," ujarnya. Dia mengambil ponselnya dan menekan nomor telepon. "Hallo, Paman Tommy." Tommy, paman Hendry, adalah kepala universitas ternama, Universitas Cerra. Dia adalah seorang ahli medis yang begitu berdedikasi hingga di mana pun dia bera

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.