Bab 2916
Namun, Devina tak menghiraukannya sama sekali, hanya melewatinya begitu saja dan masuk ke dalam paviliun.
Sofia yang khawatir ayahnya akan marah, buru-buru menarik lengannya dan berkata cemas, "Ayah, aku sudah janji ikut pulang, jadi tolong ... jangan bikin keributan lagi!"
Namun, Suban tidak tampak marah sedikit pun. Dia hanya memandang punggung Devina yang menghilang, lalu mendengus dingin penuh ejekan. "Aku mana sudi memperhitungkan orang yang sebentar lagi mati?" gumamnya sinis.
"Masa depan? Burung phoenix? Buktikan dulu kalian bisa selamat dari perintah pembantaian ini!"
Begitu mereka keluar dari paviliun, tiba-tiba terdengar bentakan keras, "Benar, 'kan! Keluarga Janita memang bersekongkol dengan Adriel!"
Sekelompok orang muncul di hadapan mereka.
Di barisan depan, berdiri Morgan dan Jorkef. Di sisi mereka, tampak banyak pengikut dengan mata merah membara menatap penuh dendam.
Itulah keluarga Elyora, meski sebelumnya dibiarkan hidup oleh Adriel, kini dengan keluarnya perintah pem

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ