Bab 571
"Kenapa?" tanyaku dengan tenggorokan kering.
"Hmm?" Dia sepertinya tidak menangkap maksud pertanyaanku.
Aku menatap matanya yang dalam dan bertanya lebih jelas, "Kenapa kamu ... begitu baik padaku?"
Aku membasahi tenggorokanku yang kering dan menambahkan, "Max, kamu terlalu baik padaku, itu nggak normal. Kita nggak akrab, bahkan bisa dibilang aku hanya alatmu untuk menghadapi orang lain ... "
Dia tertawa kecil dan membalas, "Kenapa, apa aku salah baik padamu?"
"Ya, itu membuatku nggak nyaman," sahutku dengan jujur. Bagaimanapun, tidak ada cinta dan benci yang tanpa alasan di dunia ini.
Max berkata, "Karena kamu berguna bagiku."
"Apa gunaku?" tanyaku. Dadaku terasa sesak.
Dia kembali tertawa. "Kamu selalu saja tanya sampai ke akar permasalahan."
Aku makin gugup melihat sikapnya yang santai. "Max, jangan sok misterius terus."
Senyum di wajahnya perlahan memudar. Dia lantas mengangkat tangan dan mengusap pipiku dengan lembut. Sensasi seperti disentuh ular itu kembali kurasakan.
Aku mundur

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link