Bab 41
Cengkeraman di setir agak mengendur dan aura menindas di tubuh Harvey menghilang.
Karen mengangkat alisnya, akhirnya raja iblis tenang.
Harvey perlahan menyandarkan kepala ke kursi mobil sebelum berkata dengan datar, "Kita ini suami istri, kamu nggak perlu mengkhawatirkan apa yang mereka katakan."
Saat berbicara, sorot matanya menjadi lebih tenang dari sebelumnya.
Sebagai istrinya, sudah menjadi hal mendasar bagi Harvey untuk melindunginya.
"Terlebih lagi, ayahmu itu keras kepala. Kalau bisa dibereskan, masalah nggak akan tertunda sampai sekarang." Harvey menoleh ke arahnya lagi.
Karen menggelengkan kepalanya, "Ini berbeda."
Harvey mengerutkan kening, tetapi Karen tertawa datar, "Dulu itu karena aku peduli dan nggak mau mengecewakan mereka, tapi sekarang aku nggak mau mempersulit diri sendiri ataupun menanggung semuanya lagi. Setelah pola pikirku berubah, aku nggak akan ragu lagi seperti sebelumnya."
Sepasang matanya yang menyipit berkilat dengan dingin.
Harvey tetap diam, tetapi sorot

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link