Bab 389
Nindi menendang sandalnya.
Suaranya bernada dingin saat berkata, "Berikan ponsel itu padaku."
Nando menelan ludahnya, lalu mengalihkan topik. "Kamu mau makan apa? Apa ada yang sakit?"
Nindi merasa kehabisan tenaga, tidak berdaya.
Nindi mendongak, lalu menatap Nando. "Kenapa kalian semua nggak paham apa yang aku katakan?"
Berkali-kali mengaku ingin memperbaiki, tetapi tidak memberi apa pun yang diinginkannya.
"Nindi, aku tahu kamu marah pada Kak Brando, kamu juga tahu temperamennya tinggi, jangan terlalu mempermasalahkannya. Dulu, saat kamu dirundung, Kak Brando berusaha sekuat tenaga balas dendam untukmu. Apa kamu sudah lupa?"
Dengan sabar, Nando menjelaskan, dia enggan Nindi salah paham pada Brando.
Bagaimanapun juga, sekarang, Nindii sudah sangat membenci orang-orang di keluarga Lesmana. Dia tidak ingin terus seperti ini.
Nindi tertawa sinis. "Membantuku membalas?"
"Ya. Mungkin waktu itu kamu masih kecil, wajar kalau nggak ingat."
"Seingatku, temperamen dia buruk dan punya harga diri

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link