Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 390

Nindi terbatuk sekali. "Nggak perlu panggil dokter." "Nona Besar, jangan bercanda." "Aku nggak bercanda. Aku yang pukul dia sampai pingsan." Nindi terlihat agak kurang enak. "Dia mengambil ponselku dan nggak membolehkanku pergi." Sekretaris Candra baru menghela napas lega. "Bos, bukannya nggak kasih izin kamu pergi, tapi mau kamu tinggal agak lebih lama." "Tapi, mereka nggak pernah tanya keinginanku. Nggak pernah bertanya padaku, apakah aku mau tinggal sama mereka?" Sekretaris Candra tersenyum pahit. "Saya tahu. Bagaimanapun juga, dulu, saya coba meyakinkan bos. Dia nggak mendengarkan saya, sekarang menyesal juga nggak ada gunanya." Nindi tahu, dia tidak bisa pergi, suasana hatinya sangat gelisah. Tidak lama kemudian, Kak Nando terbangun dan melihat Nindi duduk di sofa. Dia memperlihatkan ekspresi terkejut. "Nindi, ternyata kamu belum pergi?" Dengan nada dingin, Nindi menjawab, "Aku mau pulang, mau istirahat." "Boleh, makan sesuatu dulu. Nanti, aku minta Sekretaris Candra mengantarmu p

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.