Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 436

Karena itu, dia langsung menghentikan rapat dan segera kembali. Nindi memiringkan kepalanya, wajahnya menempel di telapak tangan pria itu. "Pernahkah aku menangis sesedih ini sebelumnya?" Seingatnya, dia belum pernah menangis seperti ini. Cakra mengatupkan bibir tipisnya. Pernah, saat kecelakaan mobil waktu itu. Saat dia menyelamatkan Nindi, gadis itu menangis dengan begitu pilu. Karena dia melarangnya mendekati mobil yang terbakar, Nindi bahkan sempat menggigitnya. Namun, sekarang, dia sudah lupa akan hal itu. Telapak tangan Cakra sedikit panas, matanya menatap wajah Nindi lekat-lekat. Saat dia menunduk mendekat, Nindi langsung berdiri tegak. Dia berdeham pelan, "Kamu juga belum makan, 'kan? Aku agak lapar." "Aku juga agak lapar." Cakra berinisiatif menggenggam tangan Nindi, sorot matanya penuh arti. Nindi menundukkan kepala, melihat jemari mereka yang saling bertaut. Tanpa sadar, dia bertanya, "Sebenarnya apa hubungan kita sekarang?" Cakra menyelipkan rambut Nindi ke belakang telinga

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.