Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 184

Sania tiba-tiba tersenyum, dan perlahan berdiri tegak. "Ya, kami memang nggak bisa menuntutmu secara hukum, tapi ... " "Sekarang juga, kami akan mengurusmu!" Windi menyambar kata-kata itu, tangannya mengepal erat hingga suara sendi jari berderik. Tanpa menunggu lama, Windi langsung bertindak. Dia menarik rambut Karina dan menampar wajahnya bolak balik dengan keras Karina pun langsung terhuyung dan menjerit kesakitan. "Beraninya kamu pukul aku!" Citra anggun Karina yang selama ini dia bangun lenyap seketika. Ketiga wanita itu pun terlibat dalam perkelahian sengit. Di ruang tamu apartemen, tas berhamburan, sepatu hak tinggi terlempar, menciptakan pemandangan yang cukup heboh. Di tengah kekacauan, kuku Karina menggores dahi Sania dengan keras, membuat darah langsung mengalir deras dari luka itu. Lukanya cukup serius. "Sania!" Melihat darah itu, mata Windi memerah dan amarahnya meledak Tanpa kendali, dia langsung menindih Karina di sofa, menumpahkan serangan tamparan bertubi-tubi. "Kamu pi

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.