Bab 71
Lisye berdiri di podium, air matanya mengalir deras.
Habis sudah! Semuanya berakhir!
Kehormatannya, masa depannya ... semuanya berakhir!
Mulai sekarang, semua orang akan mentertawakannya!
Gisel berjalan mendekat untuk menenangkannya, tapi ekspresinya campur aduk, "Lisye, ada apa dengan nilaimu?"
Lisye seakan tidak mendengar, malah memandang Gisel dengan tatapan menyalahkan, "Bukankah Arvin anakmu? Kenapa anakmu nggak mau dengar katamu, malah berdiri di pihak orang luar dan menjatuhkan aku! Kenapa kamu nggak bisa mengendalikan anakmu sendiri!"
Tatapan Lisye penuh amarah. Gisel kaget setengah mati, melangkah mundur sedikit,, seolah baru pertama kali mengenalnya.
"Kamu ... kamu menyalahkanku?" Gisel sangat tersinggung. "Lisye, aku sudah berusaha mati-matian untukmu. Kenapa kamu bisa kamu ngomong begitu?"
"Tapi kenapa kamu nggak bisa mengendalikan anakmu!"
Air mata langsung menggenang di mata Gisel. Dia melirik Arvin, tapi pria itu sama sekali tidak menatapnya.
Gisel mengalihkan pandangann

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link