Bab 132
Tentu saja dia tidak menyangka yang datang sekarang adalah Austin.
Dia tahu aku pernah merawat Austin, jadi dia hanya bisa berkata padaku, "Jangan marah, semuanya hanya sementara."
Aku mengangguk.
Austin membawa satu kantong besar suplemen dan perlahan masuk.
Sebelum Caroline keluar, dia menatap Austin dengan serius dan berkata, "Jangan meniru kakakmu. Jadilah orang yang baik."
Austin tidak begitu akrab dengan Caroline, jadi dia hanya mengernyit dan mengabaikannya.
Pintu ruang perawatan tertutup, dan aku bersandar di kepala tempat tidur sambil mengamati Austin dengan tenang.
Dia tampak berusia lima belas atau enam belas tahun, tetapi aku tahu dia sebenarnya baru berusia tiga belas, hanya saja tubuhnya lebih tinggi dibandingkan anak seusianya.
Dia berdiri agak kikuk dengan barang di tangannya.
Aku berpura-pura batuk kecil dan berkata, "Austin, duduklah."
Austin melirikku dengan canggung, lalu meletakkan barang-barang itu di meja di samping tempat tidur.
Nada bicaranya sedikit kaku, "Ini

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link