Bab 563
Caroline menyerahkan ponselnya kepadaku.
Benar saja, di media sosial Celine, terpampang sebuah poster besar.
Dalam foto itu, dia mengenakan gaun malam merah mencolok, riasannya sangat detail, duduk anggun di depan piano.
Di sampingnya, tercetak waktu dan lokasi konser.
Aku menghela napas ringan sambil mendorong ponselnya kembali. Aku berkata, "Dia ingin bangkit lagi, itu urusannya. Nggak ada hubungannya denganku."
Caroline melirik ponselnya lagi, tetapi tampaknya kehilangan minat. Dia bertanya, "Benar juga. Apa pun yang dia lakukan sekarang nggak ada urusannya dengan kita. Tapi cukup berani juga dia muncul lagi di tengah semua drama ini. Menurutmu, apa mungkin Albert yang mendukungnya?"
"Nggak mungkin," jawabku singkat sambil kembali fokus pada dokumen-dokumenku.
Interupsi pagi itu segera terlupakan.
Namun, menjelang siang, aku menerima telepon dari Revan.
Dengan nada santai, dia menyapaku, "Dengar-dengar, Nona Vanesa mau menjual saham Grup Bosley. Bagaimana kalau kamu pertimbangkan ak

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link