Bab 702
Prang! Gelas sampanye di tangan Rafael tiba-tiba pecah berkeping-keping.
Aku tersentak kaget. Tidak sempat berpikir panjang, aku buru-buru mengambil tisu untuk membersihkan.
Syukurlah, tangannya tidak terluka, meski sampanye itu sudah membasahi bajunya.
Namun, Rafael sama sekali tidak peduli. Suaranya rendah dan dingin, begitu mengancam hingga membuat bulu kuduk berdiri, "Seberapa akurat berita ini?"
Revan menghela napas panjang sambil mengusap pelipisnya dan berkata, "Lihat, 'kan? Aku sudah tahu reaksi kalian bakal seperti ini. Kalau nggak kuberi tahu, takutnya nanti ada 'lain kali' atau 'lain kali lagi,' sampai akhirnya mereka berhasil. Tapi kalau kuberi tahu, kalian malah panik," jelasnya.
Aku mencoba menenangkan diri dari keterkejutan barusan dan bertanya, "Revan, dari mana kamu tahu semua ini?"
Revan menyeringai santai dan membalas, "Aku punya banyak sumber informasi. Kalau ada sesuatu yang terjadi, tinggal kupastikan dan kucari tahu sedikit saja, gambaran besarnya langsung keliha

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link