Bab 32
Awalnya, Victoria hanya merasa kalau telinganya terasa panas, tetapi sekarang wajahnya juga terasa panas dan terbakar.
Dia menatap Julian dengan marah.
Julian menariknya ke dalam pelukannya, tetapi Victoria merasa sebagai seorang sekretaris, seharusnya dia tidak terlalu dekat dengan bosnya di depan umum, jadi dia melepaskan tangan Julian dan menjaga jarak setengah langkah darinya.
Julian mengira Victoria malu, jadi dia membiarkannya.
Sementara itu, semua yang terjadi di sana terlihat jelas di mata Audrey dari balkon lantai dua.
Audrey tersenyum dengan sinis, lalu berkata kepada beberapa wanita di sekitarnya, "Teman-teman, Victoria sudah datang."
"Ayo pergi! Aku ingin lihat apa yang bisa dilakukan oleh si rubah licik yang merebut pria orang lain ini."
"Nanti kita harus menyambutnya dengan baik. Kalau nggak membuatnya malu, berarti kita nggak menghargai penampilannya yang sangat cantik hari ini."
Beberapa wanita yang berpakaian mewah turun tangga sambil tersenyum ceria.
Victoria menemani

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link