Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 192 Hari Ini Adalah Terakhir Kalinya

Memandang mobil Yansen hingga menghilang dari penglihatan, Kirana berbalik sambil tersenyum hendak kembali ke perusahaan. Tiba-tiba! Entah dari mana, Wanda muncul. Dia melangkah dengan sepatu hak tinggi, selangkah demi selangkah mendekati Kirana. Kirana sangat tidak ingin menggubrisnya. Dia masih punya banyak urusan, tidak ada waktu untuk terus-terusan terjerat dengan Wanda. "Kamu nggak perlu menghindariku. Hari ini adalah terakhir kalinya aku mencarimu untuk bicara berdua." Tubuh Wanda membawa aroma parfum bunga, ketika mendekat bisa tercium dengan jelas. Kirana sangat tidak menyukai aroma ini. Dia mundur selangkah. "Apa yang mau kamu bicarakan?" "Tinggalkan Yansen. Kalau nggak, akibatnya bukan sesuatu yang bisa kamu tanggung." Ucapan Wanda mengandung nada ancaman. Meski nada suaranya tidak keras ataupun kasar, entah mengapa kalimat itu membuat hati Kirana terasa berat. "Apa lagi yang kamu inginkan? Wanda, hanya karena kamu dan ibumu merebut keluarga yang seharusnya menjadi milikku, s

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.