Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 161

"Maaf, Kakak datang terlambat." Orlin menatap Aaron mengulurkan tangan, ujung jarinya bergetar saat menyentuh lembut pipinya yang terluka. Di mata Aaron yang memerah, kilauan air mata terlihat jelas. Nadanya terdengar penuh penyesalan serta rasa sakit hati. Setelah waktu yang lama, Aaron akhirnya melepaskannya, lalu berlutut di hadapannya. Dia berkata, "Naiklah, Kakak akan membawamu pulang." Suara Aaron begitu lembut dan tegas. Seperti sinar matahari yang hangat, yang menyelimuti tubuh. Orlin tidak bisa menahan diri untuk mengulurkan tangan, mencoba meraih cahaya itu. Namun, Aaron membalikkan badan, tatapannya berubah dingin, menusuk hingga ke tulang. Pria itu dengan dingin menepis tangannya, raut wajahnya dipenuhi kebencian yang tak tertutupi. "Orlin, bagaimana bisa kamu berani menyukaiku?" "Kamu benar-benar membuatku muak." Dua kalimat dingin itu membekukan langkah Orlin di tempat. Orlin merasakan hatinya tertusuk rasa sakit yang tajam, hawa dingin itu kembali merasukinya. Dia merasa

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.