Bab 96
Luki yang berfokus pada mengemudi hanya menjawab dengan lembut, "Hmm."
Sheila dengan mahir menekan tombol sambung, dan dengan perhatian membuka fungsi speaker.
Namun, begitu telepon tersambung, suara Yansen yang mendesak sudah mendahuluinya, "Kak Luki, cepatlah datang, semua orang sudah tunggu kamu!"
Sheila agak tertegun, secara naluriah melihat ke arah Luki.
Luki dengan ekspresi datar menjawab, "Tahu."
"Bisakah kamu datang dalam setengah jam?"
Luki mengernyitkan dahi, "Ada apa?"
Yansen dengan santai berkata, "Ada kejutan, aku mau kamu datang dalam setengah jam."
"Nggak pasti."
Yansen masih ingin bertanya lebih lanjut, Luki sekali lagi berbicara, "Aku akan antar Sheila pulang dulu."
Sheila.
Ini adalah pertama kalinya Sheila mendengar Luki memanggilnya seperti itu.
Dalam kesan dirinya, Luki selalu memanggilnya Sheila, membuatnya merasa bahwa Luki selalu menganggapnya sebagai anak kecil.
Yansen dengan semangat berkata, "Ayo, bawa dia ke sini. Cepatlah, jangan disembunyikan lagi."
Mendeng

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link