Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 122

Adrian melihat Sally tidak menjawab teleponnya, sekilas matanya berkedip, lalu mengangguk. "Oke, ayo pergi." Adrian membantunya berdiri, bertanya dengan khawatir, "Kepalamu masih sakit? Nggak serius, 'kan?" "Nggak apa-apa. Aku sudah minum obat pereda nyeri." Mereka masuk ke mobil, asistennya yang tetap mengemudi. Ponsel Sally mati. Sally pun bersandar, kemejanya masih berlumuran darah. Suasana di dalam mobil terasa berat, tidak ada seorang pun yang berbicara. Ponsel Adrian berdering. Adrian hanya meliriknya lalu menutup telepon. Albert ada di Grahara, tapi Sally belum pulang sejak pukul sepuluh, bahkan tidak mau menjawab teleponnya. Kalau bukan di Kompleks Wanura atau Grahara, Sally ke mana lagi? Ketika melihat teleponnya ke Adrian telah ditutup, wajahnya menjadi muram. Albert meminta seseorang mencari Adrian, lalu masuk ke mobil dan langsung menuju ke arahnya. Setengah jam kemudian, mobil Sally berhenti di depan sebuah toilet umum yang sudah bobrok. Sebelumnya, tempat ini adalah pintu

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.