Bab 187 Melihat Sisi Lain Dari Dirinya

Setelah menyandarkan dagunya di bahu Felicia, Leonard berhenti bergerak. Felicia mengulurkan tangan dan menjambak rambut Leonard, menariknya ke belakang dengan kuat. "Leonard, bangun." "Kamu nggak mungkin dikasih obat lagi, 'kan?" Selain diberi obat, Felicia tidak tahu kenapa Leonard berinisiatif untuk mendekatinya. "Nggak." Suara Leonard yang dalam dan serak itu terdengar sedikit lelah. "Aku nggak diberi obat." Namun, memang ada sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Namun, hubungan Leonard dan Felicia belum begitu baik. Leonard tidak akan menceritakan semuanya pada Felicia. Keinginan Leonard untuk memeluk Felicia, murni akibat pengaruh alkohol. Leonard terpesona oleh bintik merah yang dilihatnya sebelumnya, serta aroma harum yang ada pada tubuh Felicia. Hanya memeluk Felicia seperti ini dan mencium aroma harumnya, hati Leonard yang gelisah perlahan-lahan menjadi tenang. Wanita ini benar-benar kejam, menjambak rambutnya begitu keras hingga hampir mencabut kulit kepalanya. Leonard me