Bab 24
Namun, baru memulai, Riska sudah tidak sanggup melanjutkan.
Dia takut mengetahui jawabannya.
Akhirnya, dia mengganti ucapannya. "Eric, kamu ada di mana sekarang?"
"Di jalan menuju kantor," jawab Eric.
Riska buru-buru berkata, "Kalau begitu aku akan menemuimu di kantor."
"Hmm." Eric menutup telepon.
...
Sania masuk vila. Sebenarnya dia berniat langsung naik ke atas, tapi tiba-tiba terdengar suara memanggilnya.
"Sania, ke sini!" Itu suara Hanna.
Mendengar suara itu, langkah Sania terhenti sejenak. Dia pun berbalik dan berjalan menuju ruang tamu.
Di ruang tamu, Hanna dan Risa ada di sana.
"Apa yang terjadi semalam? Kenapa nggak pulang?" Hanna bertanya dengan nada menginterogasi.
"Sania, semalam ...." Risa baru mau bicara ketika pandangannya tiba-tiba tertuju pada leher dan dada Sania!
Sania masih memakai gaun pesta semalam, jadi bekas-bekas di leher dan dadanya benar-benar tidak tertutupi.
Melihat itu, wajah Risa langsung menunjukkan senyum puas sekaligus menggoda. "Ehem, nanti aku harus

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link