Bab 25
Dia menggigit bibir, ekspresinya terlihat sangat serius. "Obat yang kamu konsumsi semalam ... Rania yang menaruhnya."
Riska sadar, dengan kemampuan Eric, mencari pelaku yang mencampur obat itu bukan hal sulit.
Karena itu, dia buru-buru membawa Rania untuk mengakui kesalahan.
Terlebih lagi, dia takut Eric menemukan hal lain ....
Mendengar itu, Eric mengangkat mata. Tatapan dinginnya jatuh pada Rania.
Dia belum menyuruh orang menyelidiki kejadian, tapi dia sudah punya firasat siapa pelakunya.
Ditatap seperti itu oleh Eric, Rania langsung gemetar. Dia menelan ludah dan buru-buru berkata, "Kak Eric, maaf, semalam ... semalam aku ...."
"Aku bukan mau kasih obat ke kamu. Aku ... aku mau kasih ke Calvin. Tapi waktu itu kamu berdiri bersamanya. Entah kenapa anggurnya malah kamu yang minum!"
Mendengar penjelasan itu, mata panjang Eric tampak sedikit menyipit.
Semalam, di pesta itu, dia memang berdiri bersama Calvin Arkan.
Dia juga tahu kalau Rania menyukai Calvin.
"Eric, maaf. Ini salah Keluarg

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link