Bab 98
Rania yang berada di ujung telepon sana langsung tersenyum.
Bagus!
Ucapan Anton membuat Rania yakin masalah ini pasti akan beres.
Rania percaya penuh pada kemampuan Anton.
"Tapi ...." Rania tiba-tiba teringat sesuatu dan menjadi ragu lagi.
Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Bagaimana kalau ... kalau Sania menolak bercerai?"
"Bukan dia yang berhak menentukan," cibir Anton dengan sinis. "Kalau dia memang nggak bersedia menceraikan Eric, aku mau nggak mau ... akan menghancurkan reputasinya dan mengusirnya dari Keluarga Lutanza."
Mata Rania langsung berbinar.
"Kalau begitu, Kak Anton, kuserahkan soal Sania padamu," kata Rania sambil tersenyum.
Rania tiba-tiba teringat sesuatu. Seberkas cahaya berkilat dalam pandangannya dan dia berujar menambahkan dengan nada serius, "Jangan sampai kamu mengecewakan Kakak, ya!"
Anton sedikit memicingkan matanya dan ekspresinya perlahan menjadi sangat serius. "Beri tahu Riska .... Aku pasti akan membantunya mendapatkan apa pun yang dia inginkan."
"Aku

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link