Bab 173
Setelah menjelaskan secara garis besar tentang pelaku penyerangan kali ini kepada keluarga Kylie, Lorenzo meninggalkan sebuah kartu bank. "Om, ini sedikit niat baik dariku. Tolong diterima."
William tampak tidak senang. Dia bukan orang yang kekurangan uang. Tatapannya yang dingin menyapu kartu di atas meja. "Nggak usah pakai yang beginian. Cepat tangkap Axel, itu jauh lebih penting."
Di hadapan ayah mertua, demi Valencia, Lorenzo terus bersikap sabar dan rendah hati. Sikapnya begitu sopan sampai-sampai tidak ada celah untuk dikritik.
Dia mengangguk pelan. "Tentu saja."
Sebelum Lorenzo pergi, Valencia menutup laptopnya dan berkata datar, "Lorenzo, aku ikut denganmu."
Tatapan dingin William langsung menyapu ke arah Valencia dan wajahnya menjadi makin muram.
Valencia menghela napas. "Ayah, tujuan mereka melukai Ayah itu jelas, mereka ingin aku muncul. Selama aku berada di luar, Ayah, Tante Siena, dan Karina baru bisa benar-benar aman."
Siena terkejut. "Valen, sekarang ada pengawal yang me

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link